Siapa Pemilik Fox News? Kenali Rupert Murdoch
Buat kalian yang sering nonton berita, pasti gak asing dong sama nama Fox News? Media raksasa ini punya pengaruh besar di Amerika Serikat, bahkan sampai ke seluruh dunia. Nah, seringkali muncul pertanyaan di benak banyak orang, siapa sih pemilik Fox News ini? Jawabannya adalah seorang tokoh media yang sangat berpengaruh, yaitu Rupert Murdoch. Beliau adalah pendiri dan ketua eksekutif dari News Corp, perusahaan induk yang menaungi Fox News dan banyak media ternama lainnya. Jadi, kalau ngomongin soal Fox News, gak bisa lepas dari sosok legendaris satu ini. Mari kita kupas lebih dalam siapa Rupert Murdoch dan bagaimana beliau membangun kerajaan medianya hingga sebesar sekarang. Ini bukan cuma soal bisnis, guys, tapi juga soal bagaimana seorang individu bisa membentuk narasi publik melalui kekuatan media.
Perjalanan Awal Rupert Murdoch: Dari Australia ke Panggung Dunia
Kisah pemilik Fox News, Rupert Murdoch, itu dimulai jauh dari gemerlap New York atau Hollywood, tapi dari Australia. Lahir pada tahun 1931 di Melbourne, Murdoch muda mewarisi sebuah surat kabar kecil di Adelaide dari ayahnya. Siapa sangka, dari modal awal yang sederhana itu, beliau punya visi besar untuk mengembangkannya. Dengan ketekunan dan strategi bisnis yang brilian, Murdoch mulai mengakuisisi surat kabar lain, baik di Australia maupun di Inggris. Beliau dikenal punya naluri tajam dalam melihat peluang dan keberanian mengambil risiko. Salah satu langkah besarnya adalah ketika beliau membeli The Sun dan News of the World, dua surat kabar populer di Inggris yang kemudian dirombak total di bawah kepemimpinannya. Gaya jurnalismenya yang seringkali sensasional dan berfokus pada isu-isu yang dekat dengan masyarakat, terbukti sangat sukses menarik pembaca. Keberhasilan di Inggris ini membuka jalan bagi Murdoch untuk merambah pasar Amerika Serikat, yang kelak menjadi panggung utamanya dalam membangun imperium media.
Membangun Kerajaan Media: News Corp dan Fox Broadcasting Company
Tonggak penting dalam sejarah pemilik Fox News, Rupert Murdoch, adalah pendirian News Corporation (sekarang terbagi menjadi News Corp dan Fox Corporation). Perusahaan ini menjadi wadah bagi berbagai aset media Murdoch, mulai dari surat kabar, penerbitan buku, hingga televisi. Di tahun 1980-an, Murdoch melihat potensi besar di industri televisi Amerika. Ia kemudian mendirikan Fox Broadcasting Company pada tahun 1986. Awalnya, Fox hanya dianggap sebagai pemain minor dibandingkan raksasa televisi lain seperti ABC, CBS, dan NBC. Namun, dengan program-program yang berani, berisiko, dan seringkali menantang status quo, seperti serial The Simpsons dan Married... with Children, Fox mulai mendapatkan tempat di hati penonton. Puncaknya adalah ketika Fox berhasil mendapatkan hak siar pertandingan American Football Conference (AFC) dari National Football League (NFL) pada tahun 1994. Kesepakatan ini secara dramatis meningkatkan rating Fox dan mengubahnya menjadi salah satu jaringan televisi terkemuka di Amerika Serikat. Keberhasilan Fox Broadcasting Company ini secara langsung berkontribusi pada kekuatan dan jangkauan Fox News yang diluncurkan beberapa tahun kemudian.
Lahirnya Fox News: Mengubah Lanskap Berita Televisi
Memasuki era 1990-an, Rupert Murdoch, sang pemilik Fox News, melihat adanya celah di pasar berita televisi. Ia merasa bahwa media berita yang ada saat itu cenderung bias ke arah liberal, dan ada segmen audiens yang menginginkan perspektif yang berbeda. Dengan keyakinan ini, Fox News Channel diluncurkan pada 4 Oktober 1996. Sejak awal, Fox News memposisikan dirinya sebagai saluran berita yang menawarkan "fair and balanced" (adil dan seimbang), meskipun dalam praktiknya banyak yang menganggapnya memiliki bias konservatif. Peluncuran ini tidak mudah. Fox News harus bersaing dengan CNN yang sudah mapan dan MSNBC. Namun, dengan strategi konten yang fokus pada berita politik dari sudut pandang konservatif, program-program opini yang provokatif, dan liputan yang cepat, Fox News berhasil menarik perhatian penonton. Keberanian Murdoch dalam menginvestasikan sumber daya yang besar dan keyakinannya pada visi jurnalistiknya menjadi kunci keberhasilan Fox News. Dalam beberapa tahun, Fox News tidak hanya berhasil bertahan, tetapi juga melampaui pesaingnya dalam hal rating, menjadikannya salah satu saluran berita paling berpengaruh di dunia. Kesuksesan ini menegaskan posisi Murdoch sebagai kekuatan dominan dalam industri media global.
Pengaruh dan Kontroversi: Warisan Rupert Murdoch
Pengaruh Rupert Murdoch, pemilik Fox News, terhadap dunia media dan politik tidak bisa dipungkiri. Melalui News Corp dan Fox Corporation, beliau telah membentuk cara miliaran orang mendapatkan informasi dan membentuk opini mereka. Keberaniannya dalam mendirikan Fox News di saat pasar berita televisi sudah jenuh, serta kemampuannya dalam menciptakan saluran yang resonan dengan audiens tertentu, adalah bukti kelihaian bisnisnya. Namun, jejak Murdoch juga tidak lepas dari kontroversi. Tuduhan bias politik, manipulasi berita, dan skandal penyadapan telepon yang melibatkan beberapa media miliknya di Inggris, telah menimbulkan kritik keras dari berbagai pihak. Meskipun demikian, terlepas dari pro dan kontra, tidak dapat disangkal bahwa Rupert Murdoch adalah salah satu tokoh paling transformatif dalam sejarah media modern. Ia telah menunjukkan bagaimana media dapat digunakan tidak hanya sebagai alat informasi, tetapi juga sebagai kekuatan untuk membentuk opini publik dan bahkan memengaruhi hasil pemilihan politik. Kisah beliau adalah pelajaran tentang ambisi, strategi, dan kekuatan media di era modern.
Masa Depan Fox News di Bawah Kepemilikan Baru
Setelah puluhan tahun memimpin kerajaan medianya, Rupert Murdoch kini telah menyerahkan sebagian besar kendali operasional kepada putra-putranya. Lachlan Murdoch kini menjabat sebagai Executive Chairman dan CEO Fox Corporation, perusahaan yang menaungi Fox News. Meskipun Rupert Murdoch masih memiliki pengaruh sebagai Chairman Emeritus, transisi kepemimpinan ini menandai babak baru bagi Fox News. Para analis media berspekulasi tentang bagaimana arah Fox News akan berkembang di bawah kepemimpinan generasi berikutnya. Apakah mereka akan melanjutkan warisan ayahnya dengan mempertahankan identitas konservatif yang kuat, ataukah ada penyesuaian strategi untuk menjangkau audiens yang lebih luas? Perubahan ini tentu akan menarik untuk diikuti, mengingat pentingnya Fox News dalam lanskap media global. Dunia akan terus mengamati bagaimana perusahaan media raksasa ini beradaptasi dengan tantangan dan peluang di masa depan, sambil tetap setia pada visi pendirinya atau menciptakan visi baru yang segar. Perjalanan Fox News, dan oleh karena itu, kisah Rupert Murdoch, masih terus berlanjut.